Pacaran sekarang merupakan suatu yg harus bagi beberapa muda-mudi saat ini . Meskipun ada yg bilang tidak , pasti hati mereka berkata iya . Terutama para ABG yg sedang haus akan cinta . Tujuan mereka pacaran itu untuk mencari kebutuhan , Kebutuhan akan gaya hidup , kebahagiaan , perlindungan , dsb . Bahkan tak sedikit dari mereka menyalahgunakan pacaran itu untuk mencari kepuasan S-E-K-S ( paling bayaha ), khususnya laki2 , tp yg perempuan jg ga sedikit ce . ( Ngaku !!!!! Pasti mulut bilang ga , tp di otak IYA ) Tp ya ga semuanya sih . Menurutku sich yg tujuannya S-E-K-S kira2 73,33 persen ( Persentase dr teman2 Q sndri yg pernah Q tanya2in ). D sini Q punYa sedikit rambu-rambu dalam mengatasinya.....
1. Hati - hati berpacaran
Setelah melalui fase "ketertarikan" maka mulailah pada fase saling mengenal lebih jauh alias berpacaran. Saat ini adalah saat paling tepat untuk mengenal pribadi dari masing-masing pasangan. Sayangnya, tujuan untuk mengenal pribadi lebih dekat, sering disertai aktivitas seksual yang berlebihan. Makna pengenalan pribadi berubah menjadi pelampiasan hawa nafsu dari masing-masing pasangan. Ungkapan kasih sayang tidak seharusnya diwujudkan dalam bentuk aktivitas seksual. Saling memberi perhatian, merancang cita-cita serta membuka diri terhadap kekurangan masing-masing merupakan bagian penting dalam masa berpacaran. Aktivitas fisik seperti saling menyentuh, mengungkapkan perasaan kasih sayang, ciuman kasih sayang adalah hal tidak terlalu penting, namun sering dianggap sebagai bagian yang indah dari masa berpacaran. Pada batas-batas tertentu hal ini dapat diterima, namun lebih dari aktivitas tersebut, apalagi pada hal-hal yang menjurus pada hubungan seksual tidak dapat diterima oleh norma yang kita anut. Karena justru aktivitas seksual akan mengotori makna dari pacaran itu sendiri.
2. "No Seks"
Katakan "tidak pada seks", jika pasangan menghendaki aktivitas berpacaran melebihi batas. Terutama bagi remaja putri permintaan seks sebagai "bukti cinta", jangan dipenuhi, cuma ngapusi ! Karena yang paling rugi adalah pihak wanita. Ingat, sekali wanita kehilangan kegadisannya, seumur hidup ia akan menderita, karena norma yang dianut dalam masyarakat kita masih tetap mengagungkan kesucian. Berbeda dengan wanita, keperjakaan pria tidak pernah bisa dibuktikan, sementara dengan pemeriksaan dokter kandungan dapat ditentukan apakah seorang gadis masih utuh selaput daranya atau tidak. Kepuasan cma sesaat , penderitaan akan selalu menghantui . Ingat !!!
3. "Rem Keimanan"
Iman, merupakan rem paling pakem dalam berpacaran. Justru penilaian kepribadian pasangan dapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal yang melanggar norma-norma yang dianut, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi pasangan yang baik. Untuk itu, "Say Good Bye" sajalah...! Masih banyak kok pria dan wanita yang mempunyai iman dan moral yang baik yang kelak dapat membantu keluarga bahagia.
4. Bahaya Kehamilan di Usia Muda
Kehamilan pada remaja sering disebabkan ketidaktahuan dan tidak sadarnya remaja terhadap proses kehamilan. Banyak yang tahu , tapi banyak jg yg tidak peduli . Sekedar mengingatkan bahaya kehamilan pada remaja:
1. Hancurnya masa depan
2. Remaja wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama kehamilan karena jiwa dan fisiknya belum siap.
3. Pasangan pengantin remaja, sebagian besar diakhiri oleh perceraian (umumnya karena terpaksa kawin karena nafsu, bukan karena cinta).
4. Remaja wanita yang berusaha menggugurkan kandungan pada tenaga non medis (dukun, tenaga tradisional) sering mengalami kematian strategis.
5. Pengguguran kandungan oleh undang-undang, kecuali indikasi medis (misalnya si ibu sakit jantung berat, sehingga kalau ia meneruskan kehamilan dapat timbul kematian). Baik yang meminta, pelakunya maupun yang mengantar dapat dihukum berat .
6. Bayi yang dilahirkan dari perkawinan remaja, sering mengalami gangguan kejiwaan saat ia dewasa.
7. Jadi bahan pembicaraan dan ejekan masyarakat sekitar .
8. Paling bayaha adalah terkena penyakit kelamin . Seperti AIDS . Ingat , AIDS tak bisa disembuhkan n sangat berbayaha .
9. Stress berkepanjangan n bisa jadi GILA . " Jangan gila donk....!!!!!
5. Kiat Sadar Diri
1. Niatkan bahwa tujuan berpacaran adalah untuk saling mengenal lebih dekat.
2. Hindari tempat yang terlalu sepi atau tempat yang mengandung aktivitas seksual.
3. Hindari makan makanan yang merangsang sebelum/selama pacaran.
4. Hindari bacaan/film porno yang merangsang sebelum/selama pacaran.
5. Jangan dituruti kalau pasangan menuntut aktivitas pacaran yang berlebihan.
Oleh karena itu bahwa gaya pacaran yang sehat merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Gaya pacaran yang sehat mencakup berbagai unsur yaitu sebagai berikut:
1. Sehat Fisik.
Tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Dilarang saling memukul, menampar ataupun menendang.
2. Sehat Emosional.
Hubungan terjalin dengan baik dan nyaman, saling pengertian dan keterbukaan. Harus mengenali emosi diri sendiri dan emosi orang lain. Harus mampu mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik.
3. Sehat Sosial.
Pacaran tidak mengikat, maksudnya hubungan sosial dengan yang lain harus tetap dijaga agar tidak merasa asing di lingkungan sendiri. Tidak baik apabila seharian penuh bersama dengan pacar.
4. Sehat Seksual.
Dalam berpacaran kita harus saling menjaga, yaitu tidak melakukan hal-hal yang beresiko. Jangan sampai melakukan aktivitas-aktivitas yang beresiko, apalagi melakukan hubungan seks . " SAY NO TO SEKS "
Minggu, 20 Januari 2008
pACAraN yG aMAn....
Diposting oleh My ' ID ' di 21.07
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar